Rabu, Agustus 17, 2022

KONEKSI ANTARMATERI MODUL 1.3

 Koneksi antarMateri Modul 1.3

Oleh: Sholehuddin, S.Pd., M.M.

Calon Guru Penggerak Angkatan 5

 

Koneksi antarmateri modul 1.3 ini berisi tentang kaitan materi pemahaman visi guru penggerak dengan filososfi pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD), nilai dan peran guru penggerak, serta manajemen perubahan inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA untuk mewujudkan visi.

Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Setiap anak adalah pribadi yang unik, yang khas dan berbeda dengan yang lainnya. Mereka berhak untuk mendapatkan perlakuan yang berbeda dan merdeka agar bisa umbuh dan berkembang dengan baik. Benih jagung tidak sama perlakuannya dengan benih padi. Hal ini tentu harus dipahami oleh guru selaku petani. Petani yang baik harus mengenal dan paham dengan benih yang disemaikan.

Untuk itu nilai-nilai dari guru penggerak seperti mandiri, reflektif, kreatif , inovatif, dan berpihak pada murid semestinya melekat dalam diri seorang guru penggerak, agar mampu menjalankan perannya dengan baik demi mewujudkan visinya, yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui merdeka belajar.

Adapun peran guru penggerak antara lain :

1. Menjadi pemimpin pembelajaran

2. Menggerakkan komunitas praktisi

3. Mendorong kolaborasi antar guru

4. Menjadi coach bagi guru lain

5. Mewujudkan kepemimpinan murid

Modal nilai-nilai yang dimiliki guru sebagai pendidik mempunyai tugas among (emban). Sebagai pengasuh yang mempunyai peran mengasuh, membimbing anak didik dengan ikhlas sesuai bakat dan minat yang diasuh. Guru sebagai pendidik hendaknya mencermati garis kodrat kemampuan anak didik agar jiwanya merdeka lahir dan batin. Anak didik mempuyai kodratnya masing-masing. Guru sebagai pendidik mempunyai tugas mulia menuntun kodrat anak tersebut. Melalui pendidikan, guru akan menuntun anak yang sudah mempunyai kodrat baik akan menjadi lebih baik lagi.

Visi yang telah saya susun adalah menghasilkan murid berprofil pelajar pancasila dengan SDM yang berkualitas. Tampak jelas adanya tujuan untuk menanamkan karakter profil pelajar Pancasila dalam suasana merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid, nyaman, dan menyenangkan bagi anak didik, sehingga memberi ruang dan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang seuai kodratnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka guru harus bisa memetakan kekuatan yang ada baik dari diri anak didik maupun lingkungan di sekitarnya. Pemetakaan dapat dilakiukan dari kepala sekolah, rekan sejawat, orang tua murid, masyarakat, sarana prasarana, dan murid itu sendiri. Setelah memahami peta kekuatan maka bisa menemukan strategi untuk melakukan perubahan mewujudkan mimpi menjadi nyata.

Manajemen perubahan yang bisa diterapkan adalah inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA. yang terdiri dari:

1.  Buat Pertanyaan

2.  Ambil pelajaran

3.  Galim impi

4.  Jabarkan rencana

5.  Atur Eksekusi


Untuk menentukan visi, kita bisa menggunakan strategi tahapan BAGJA tersebut sebagai acuan.

Tidak ada komentar: