Koneksi antarMateri Modul 1.3
Oleh:
Sholehuddin, S.Pd., M.M.
Calon
Guru Penggerak Angkatan 5
Koneksi
antarmateri modul 1.3 ini berisi tentang kaitan materi pemahaman visi guru
penggerak dengan filososfi pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD), nilai
dan peran guru penggerak, serta manajemen perubahan inkuiri apresiatif
dengan tahapan BAGJA untuk mewujudkan visi.
Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan
adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Pendidikan
adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki
keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka
pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat
menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat
diteruskan atau diwariskan.
Setiap anak adalah pribadi yang unik,
yang khas dan berbeda dengan yang lainnya. Mereka berhak untuk mendapatkan
perlakuan yang berbeda dan merdeka agar bisa umbuh dan berkembang dengan baik.
Benih jagung tidak sama perlakuannya dengan benih padi. Hal ini tentu harus
dipahami oleh guru selaku petani. Petani yang baik harus mengenal dan paham
dengan benih yang disemaikan.
Untuk
itu nilai-nilai dari guru penggerak seperti mandiri, reflektif, kreatif ,
inovatif, dan berpihak pada murid semestinya melekat dalam diri seorang guru
penggerak, agar mampu menjalankan perannya dengan baik demi mewujudkan visinya,
yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui merdeka belajar.
Adapun peran guru
penggerak antara lain :
1. Menjadi
pemimpin pembelajaran
2. Menggerakkan
komunitas praktisi
3. Mendorong
kolaborasi antar guru
4. Menjadi coach
bagi guru lain
5. Mewujudkan
kepemimpinan murid
Modal nilai-nilai
yang dimiliki guru sebagai pendidik mempunyai tugas among
(emban). Sebagai pengasuh yang mempunyai peran mengasuh, membimbing anak didik dengan
ikhlas sesuai bakat dan minat yang diasuh. Guru sebagai pendidik hendaknya
mencermati garis kodrat kemampuan anak didik agar jiwanya merdeka lahir dan
batin. Anak didik mempuyai kodratnya masing-masing. Guru sebagai pendidik mempunyai
tugas mulia menuntun kodrat anak tersebut. Melalui pendidikan, guru akan
menuntun anak yang sudah mempunyai kodrat baik akan menjadi lebih baik lagi.
Visi yang telah saya susun adalah menghasilkan
murid berprofil pelajar pancasila dengan SDM yang berkualitas. Tampak jelas adanya tujuan untuk menanamkan karakter profil pelajar
Pancasila dalam suasana merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada
murid, nyaman, dan menyenangkan bagi anak didik, sehingga memberi ruang dan
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang seuai kodratnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka guru harus bisa
memetakan kekuatan yang ada baik dari diri anak didik maupun lingkungan di
sekitarnya. Pemetakaan dapat dilakiukan dari kepala sekolah, rekan sejawat,
orang tua murid, masyarakat, sarana prasarana, dan murid itu sendiri. Setelah
memahami peta kekuatan maka bisa menemukan strategi untuk melakukan perubahan
mewujudkan mimpi menjadi nyata.
Manajemen
perubahan yang bisa diterapkan adalah inkuiri apresiatif dengan tahapan BAGJA. yang
terdiri dari:
1.
Buat Pertanyaan
2.
Ambil pelajaran
3.
Galim impi
4.
Jabarkan rencana
5.
Atur Eksekusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar